Wakil Presiden
|
|
Didahului oleh
|
|
Masa jabatan
2 April 1951 – 30 Mei 1952 |
|
Presiden
|
|
Deputi
|
|
Didahului oleh
|
Posisi didirikan
|
Digantikan oleh
|
|
Masa jabatan
19 November 1945 – 6 Februari 1948 |
|
Presiden
|
|
Deputi
|
|
Didahului oleh
|
|
Digantikan oleh
|
|
Masa jabatan
8 Mei 1945 – 10 November 1945 |
|
Presiden
|
|
Didahului oleh
|
Posisi didirikan
|
Digantikan oleh
|
|
Masa jabatan
1948–1953 |
|
Didahului oleh
|
|
Digantikan oleh
|
|
Informasi pribadi
|
|
Lahir
|
|
Meninggal
|
|
Kebangsaan
|
Amerika
|
Partai politik
|
|
Suami/istri
|
|
Pekerjaan
|
|
Agama
|
|
Tanda tangan
|
Dwight David Eisenhower, terlahir David Dwight
Eisenhower (lahir di Denison, Texas, 14
Oktober 1890 – meninggal di Washington, D.C., 28 Maret 1969 pada umur 78 tahun), atau juga dikenal dengan
nama panggilan "Ike", tentara dan politikus Amerika. Ia menjabat Presiden Amerika Serikat ke-34 (1953–1961).
Pada Perang Dunia II, ia
adalah Panglima Tertinggi Sekutu di Eropa dengan pangkat Jenderal Angkatan Darat . Pada 3 Januari 1959, ia
meresmikan penetapan Alaska sebagai negara bagian yang ke-49 yang merupakan wilayah terluas di
Amerika. Eisenhower adalah satu-satunya presiden yang pernah berdinas dalam
Perang Dunia I maupun Perang Dunia II.
Daftar isi
Sebelum menjadi Presiden Amerika ke-34, Dwight Eisenhower telah
mempunyai karier yang mengesankan dalam bidang kemiliteran. Ia mahir sekali
dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota staf, dan ia menjalankan tugas di
bawah tiga Jenderal, antara lain Jenderal Douglas
McArthur.
Setelah Jepang menyerang Teluk
Mutiara di Hawaii, pada Desember 1940.
Kepala Staf Amerika Jendral George Marshall, mengangkat Dwight Eisenhower
menjadi Kepala Bagian Perencanaan Perang Staf Umum Departemen Perang Amerika,
dan kemudian menjadi Pembantu Kepala Staf. Tak lama sesudah itu ia naik pangkat
menjadi Mayor Jenderal.
Pada November 1942 sebagai Letnan Jenderal, Dwight Eisenhower memimpin pendaratantentara sekutu di Afrika Utara.
Pada 1944 ia diangkat menjadi Panglima Tertinggi Pasukan Sekutu
yang menyerbuPerancis. Penyerbuan
itu akhirnya menghasilkan penyerahan Jerman pada 8 Mei 1945.
Dwight D. Eisenhower
Sesudah perang, Dwight Eisenhower berturut-turut menjadi Kepala
Staf Angkatan Darat Amerika, Presiden Universitas Columbia di New York, dan
Panglima Tertinggi pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO,
di Paris. Pada saat itu, baik Partai Demokratmaupun Partai Republik membujuknya supaya bersedia menjadi calon Presiden masing masing.
Akhirnya ia terpilih menjadi Presiden dengan perbedaan suara yang banyak
sekali.
Dengan berunding berdasarkan kekuatan militer Presiden Dwight
Eisenhower berusaha meredakan ketegangan akibat perang dingin. la antara lain
berhasil mengadakan penghentian tembak menembak sepanjang perbatasan Korea
Selatan, dan menutup perjanjian perdamaian yang menjadikan Austria sebuah
negara netral.
Presiden Dwight Eisenhower, yang dua kali berturut-turut menjadi
presiden sampai 1960, menyebutkan dirinya seorang moderat.
·
Menentang pengawasan
pemerintah atas harga-harga barang-barang dan kenaikan gaji.
·
Mencegah keterlibatan
pemerintah dalam pertentangan antara kaum buruh dan pihak majikan.
·
Mendorong
program-program peluru kendali dan melanjutkan bantuan luar negeri.
Dalam awal masa pemerintahannya, Mahkamah Agung Amerika Serikat memerintahkandesegregasi sekolah di seluruh Amerika. Untuk menjamin agar sekolah-sekolah di
kota Little Rock di negara bagian Arkansas taat pada keputusan sebuah mahkamah
federal untuk mengadakan desegregasi, Presiden Dwight Eisenhower mengirim
pasukan tentara ke kota tersebut. la juga memerintahkan desegregasi dijalankan
sepenuhnya di kalangan angkatan bersenjata Amerika. Ia berkata
“
|
Di Amerika Serikat
tidak boleh ada warga negara kelas dua
|
”
|
Presiden Dwight Eisenhower memusatkan perhatiannya pada usaha
memelihara perdamaian dunia;
·
Ia mengadakan program
rakyat ke rakyat yang mengajurkan agar rakyat biasa dari semua negara saling
bertemu dan berbicara untuk memupuk saling pengertian dan persahabatan. Dari
program ini timbullah program hubungan persaudaraan antara kota-kota Amerika dan
kota-kota negara-negara lain. Kini lebih dari 100 kota Amerika mempunyai
hubungan semacam itu dengan kota-kota di seluruh dunia. Program ini dinamakan sister city <<to be confirmed>>.
·
Presiden Eisenhower
dengan gembira menyaksikan perkembangan programnya "atom untuk
perdamaian." Dalam program itu, Amerika menyumbangkan uranium kepada
negara-negara berkembang demi kesejahteraan manusia. Pada 1964, Indonesiamendapat
bantuan sebanyak $ 350.000 sebagai sumbangan untuk pembangunan reaktor atom di Bandung.
Sebelum meninggalkan Gedung
Putih pada Januari 1961,
Presiden Eisenhower menganjurkan agar kekuatan militer Amerika tetap
dipelihara, tetapi juga memperingatkan bahwa pengeluaran anggaran belanja yang sangat besar dan terus menerus untuk
keperluanmiliter dapat membahayakan cara hidup rakyat Amerika.
Dalam kata perpisahannya ia berdoa semoga semua bangsa di dunia ini hidup
bersama dalam damai, berdasarkan rasa kasih sayang dan saling menghargai antara
sesama manusia. Eisenhower meninggal duniaakibat serangan jantung pada 28 Maret 1969 di Washington,
D.C.. Ia meninggalkan isterinya dan seorang putera yang kala itu
sedang bertugas sebagai Duta Besar Amerika untuk Belgia.